Pulau Wakatobi

Berkunjung ke Pulau Wakatobi bisa menjadi pengalaman yang unik. Itu terletak di pantai selatan Papua Nugini di Samudera Pasifik, dan menawarkan pengunjung kesempatan untuk melihat satwa liar, serta tumbuhan dan pepohonan tropis. Selain itu, kawasan ini merupakan rumah bagi Cagar Biosfer Dunia UNESCO.

Cagar Biosfer Dunia UNESCO

Wakatobi adalah Cagar Biosfer Dunia UNESCO yang terletak di Indonesia. Ini adalah kepulauan dari empat pulau utama. Terletak di Laut Banda, Wakatobi merupakan rumah bagi lebih dari 850 spesies terumbu karang. Perairan Ini dihiasi dengan 942 spesies ikan.

Beberapa spesies yang terancam punah ditemukan di daerah tersebut. Misalnya, ada paus sirip dan paus pembunuh kerdil. Selain itu, ada juga ‘makhluk’ samar langka yang bisa ditemukan di lautan Wakatobi. Oleh karena itu, wilayah ini telah menjadi tujuan utama untuk penelitian kelautan.

Resor Menyelam Pulau Wakatobi

Karang Wakatobi adalah beberapa tempat menyelam paling murni di dunia. Mereka adalah rumah bagi kehidupan laut yang melimpah dan keanekaragaman karang yang luar biasa. Beberapa situs terbuka untuk snorkeling sementara yang lain disediakan untuk penyelam scuba.

Menyelam di Wakatobi adalah cara sempurna untuk menikmati liburan Anda. Wakatobi memiliki puluhan tempat menyelam kelas dunia, masing-masing menawarkan keanekaragaman biota laut yang menakjubkan. Situs-situs ini berkisar dari karang kecil dan dangkal hingga gumuk pasir yang dalam.

Wakatobi memiliki armada kapal selam buatan lokal, yang dirancang untuk kenyamanan. Setiap perahu memiliki panjang 22 meter dan dapat menampung hingga 24 penumpang. Perahu memiliki atap panjang penuh dan kamar mandi yang berfungsi.

Perusakan Hutan Mangrove Pulau Wakatobi

Mangrove menahan garis pantai, mencegah erosi pantai dan bertindak sebagai pembibitan untuk bayi ikan. Namun, kerusakan hutan bakau yang cepat mengancam ekosistem ini, sehingga berdampak negatif terhadap terumbu karang. Dalam tiga tahun terakhir, Dr Ian Hendy dan timnya memperkirakan 15 persen hutan bakau di Wakatobi telah dirusak untuk bahan bangunan. Padahal 78 persen luas hutan berada di Pulau Kaledupa.

Seiring perubahan iklim yang terus berlanjut, luas hutan mangrove akan semakin berkurang. Sementara bakau sudah beradaptasi dengan kenaikan permukaan laut, mereka akan kehilangan tanah di daerah gersang dengan air tawar yang langka. Selain itu, tanggapan mereka terhadap perubahan presipitasi akan bergantung pada suhu dan CO2.

Inisiatif keanekaragaman hayati bersama yang disebut rePLANET bekerja sama dengan para ilmuwan dari Universitas Brighton, Singapura, Universitas Portsmouth, dan Proyek Eden untuk mengembangkan proyek PhD tentang pendekatan inovatif untuk melestarikan hutan. Para peneliti menganalisis puing-puing kayu besar di empat hutan bakau di Taman Nasional Wakatobi, Indonesia.

Ikan komet Pulau Wakatobi

Wakatobi merupakan bagian dari Sulawesi dan terkenal dengan kemegahan terumbu karangnya. Jacques Cousteau menyatakannya sebagai tempat menyelam terbesar di dunia. Itu juga merupakan tempat favorit untuk liveaboards Indonesia. Karang Wakatobi memiliki beragam formasi karang dan merupakan rumah bagi ribuan spesies invertebrata yang berbeda.

Ikan komet langka di laut dan ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil. Mereka dicirikan oleh bintik mata yang terletak di dekat pangkal sirip punggung. Saat terlihat, ikan komet akan bergerak ke samping untuk menghindari predator. Namun, jika terancam, mereka akan jatuh ke karang.

Burung-burung

Kepulauan Wakatobi adalah rangkaian pulau di lepas pantai tenggara Sulawesi, Indonesia. Kelompok ini merupakan bagian dari wilayah Wallacea dan dianggap sebagai laboratorium hidup untuk proses evolusi. Para ilmuwan telah menemukan spesies burung baru di pulau-pulau tersebut.

Studi tersebut menemukan bahwa pulau-pulau tersebut mengandung beberapa spesies burung matahari baru. Burung-burung ini unik dalam genetika dan karakteristik fisiknya. Salah satu burung, Sunbird Wakatobi, teridentifikasi sebagai spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Burung ini memiliki nyanyian bernada tinggi dan sayap yang lebih pendek. Ia juga memiliki perut kuning yang khas.

Nyamuk, laba-laba, dan Tokek

Jika Anda cukup beruntung untuk mendapatkan kesempatan mengunjungi Wakatobi, Indonesia, Anda akan disuguhi semacam keajaiban air. Apakah Anda penggemar menyelam, snorkeling, berselancar, atau hanya menikmati pemandangan, ada banyak kegiatan untuk menghibur Anda selama berhari-hari. Anda dapat memilih untuk melakukannya sendiri atau mencoba keberuntungan Anda di salah satu dari banyak resor.

Cara terbaik untuk merasakan semua yang ditawarkan Wakatobi adalah dengan memesan penginapan di resor atau hotel setempat. Bagi yang tidak terlalu suka berpetualang, tersedia juga layanan feri yang akan membawa Anda dari Bandara Matahora di Wangi-Wangi ke pulau Tomia.

Margasatwa

Di tengah kepulauan Indonesia, tepatnya di Laut Banda, terdapat sebuah kawasan bernama Wakatobi. Ini adalah surga bawah laut bagi penyelam dan perenang snorkel. Ada banyak spesies di daerah tersebut. Beberapa spesies langka dan terancam punah juga ditemukan di Wakatobi.

Populasi utama manusia di Wakatobi adalah campuran dari berbagai suku bangsa, dan menggunakan sumber daya laut untuk mata pencaharian mereka. Mereka menanam singkong, jagung, dan kacang-kacangan. Namun, perikanan laut dalam dan pesisir adalah pemberi kerja terbesar.

Wakatobi dianggap sebagai pusat keanekaragaman hayati terumbu karang. Lebih dari 850 spesies terumbu karang dapat ditemukan di kawasan ini.

Updated: Desember 24, 2022 — 12:49 pm